Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 01 Agustus 2011

Pengalaman Spiritualku..

Eiitz jangan berpikir aku ketemu Gendruwo atau Tuyul, Wewe atau Pocong. Bukan juga muja, nyupang, cari pesugihan dll.
Ini cuma soal ikatan batin aja kok. Antara Ibu dan Anak.

Bekas pacar, bekas temen, bekas suami, bekas istri, semua ada. Tapi bekas Ibu tak pernah ada, ya kan?

Cerita diawali ketika Aku ditinggal oleh Ibuku, beliau yang teramat kucintai harus pulang ke Rahmatullah saat Aku duduk di bangku kelas 5 SD.
Masih terlalu kecil untukku memahami apa yang terjadi. Tapi aku msh ingat bahwa kecelakaan listrik itu yang harus merenggut nyawa Ibuku.

Singkat cerita, Ibuku dimakamkan di desa kelahirannya, Sikapat Wadaslintang.
Setelah menikah Aku ikut suami di Wonosobo. Meskipun jarak Wadaslintang-Wonosobo cukup dekat, bahkan tidak memakan waktu 1 hari untuk pulang pergi tapi kenyataan begitupun aku jarang dan malas nyekar ke sarean Ibuku. Paling-paling kalau lebaran 1 tahun sekali.
Itu yang amat kusesalkan. Sehingga makam Ibuku menjadi tidak terawat dan bahkan hampir hilang.
Sebenernya hatiku trenyuh juga melihat keadaan makam Ibuku waktu itu, tapi keegoisan dan nikmat duniawi yang membuatku mengesampingkan masalah ini. "Alah, gampang" pikirku saat itu. hhmm, bener-bener anak tak berbakti.

Sejak meninggal puluhan tahun silam, pernah 1 kali Aku mimpi bertemu Ibuku. Itu terjadi sekitar 1 bulan sesudah Ibuku meninggal. Dalam mimpi itu aku melihat Ibuku berdiri dipinggir lapangan dengan memakai baju biru membawa payung kecil dan tersenyum manis padaku. Aku yang saat itu sedang merasa teramat rindu langsung menghambur ke pelukannya. Aku peluk Ibuku erat-erat dan aku bilang "pokoknya Ibu nggak boleh pergi lagi, aku nggak mau ditinggal lagi, pokoknya Ibu harus sama aku"
dan Ibuku cuma menanggapi dengan tersenyum.

Waktu berlalu tahun berganti, keadaan memaksaku untuk merantau ke Taiwan. Aku pikir sebelum pergi jauh, Aku ingin berpamitan dulu kesarean ibu. Dan itu pun kulakukan. Sedikit kubersihkan makam dari rumput. Aku membaca do'a sebisaku. Tak terasa menitik air mataku. Mengapa peristirahatan terakhir Ibu yang aku sayangi begini adanya? Tak ada tulisan tak ada tanda. Andai orang tidak tau bisa-bisa mengira ini lahan kosong. Dan saat itu pula dalam hatiku berjanji, "Ibu aku mau ke Taiwan, minta do'a restunya ya. Aku janji gaji pertamaku akan kubangun nisan untuk pusaramu"

1 bulan berlalu, 5 bulan berganti. Uang sisa gajiku setelah dipotong sana sini terkumpul sedikit. Majikan mengizinkan aku untuk kirim uang. Maka aku kirimkan uang pada keluargaku meski sedikit. Dengan berpesan, tolong sejumlah Rp 600 ribu diberikan kepada Bulik (adik Ibu yang rumahnya terdekat dengan makam keluargaku) untuk membangun nisan.
Dan tau apa yg terjadi?

Sesaat setelah selesai sholat subuh waktu Taiwan, masih terlalu gelap untuk memulai aktivitas. Maka aku pun tiduran di matrasku lagi. Diwaktu yang singkat itu aku mimpi bertemu Ibuku. Sesuatu yang tak pernah terjadi selama puluhan tahun. Semenjak Ibu ku meninggal waktu aku kelas 5 SD dulu sampai sekarang umurku 26 tahun. Dalam mimpi itu, Ibuku tersenyum malu malu dengan tetap memakai baju biru. Dia duduk di sebelahku mengusap sayang kepalaku. Senyumnya itu yang menyentuhku, seperti senyum ucapan terima kasih tapi malu malu. Dan beliau bilang "Wulan sekarang kurus banget".
Tak lama setelahnya aku terbangun.

Oh, Tuhan! Aku tersentak karenanya. Aku merasa benar-benar anak tak berbakti. Cuma membangun nisan yang hanya membutuhkan uang Rp 600 ribu saja baru bisa aku lakukan setelah aku di Taiwan. Padahal sudah berjuta-juta uang yang aku hambur-hamburkan dulu waktu di Indo. Dan tak pernah terpikirkan sedikitpun untuk memperindah peristirahatan terakhir Ibuku.
Dan sebaliknya,
hanya dengan membangun nisan dimakam Ibuku beliau langsung berterimakasih padaku bahkan sampai memperhatikan perbedaan berat badanku.

Oh, Tuhan! Anak macam apa aku?
Inikah baktiku?

Tetesan air mataku tak habis-habis. Aku benar-benar trenyuh, tak tau harus berucap seperti apa. Semoga semuanya belum terlambat untuk menunjukkan baktiku.

Tuhan, aku titip Ibuku. Terima dia di SyurgaMu. Jauhkan dia dari NerakaMu. Amin

I'm so sorry Mom
I really love you deeply.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites