Kupandangi jadwal tugas hari ini yang
tertempel di pintu kulkas dengan seksama,
berharap ada salah penulisan yang
terjadi. Tapi tidak, tetap yang ada aku dapat
tugas mencuci baju hari ini. Ku kucek-kucek
mataku dengan tujuan agar lebih jelas
melihat jadwal tugas itu, dan masih tetap
tertera 'MENCUCI BAJU' yang sejajar dengan
namaku, Vena.
"Oh my God, gimana niih." Kutepuk jidatku
sendiri.
"Aku harus cari pengganti nih." Kataku
kemudian.
Kuputar otak mencari siapa
gerangan penghuni rumah ini yang mau
bertukar tugas denganku.
(*)
Namaku Vena, umur 16th. Aku masih
mengenyam bangku sekolah tingkat 2 SMA.
Aku anak ke-2 dari 3 bersaudara. Kakakku
Via, penyiar radio dan masih nyambi kuliah.
Adikku Vriska, cewek pendiam siswi kelas 3
SMP. Tak lupa Bundaku Eta, Supermom
dirumah ini.
Sudah jadi kesepakatan bahwa setiap hari
minggu akan ada pembagian tugas buat
kami masing-masing anak Bunda untuk
mengerjakan pekerjaan rumah. Karena
pembantu dirumah kami setiap hari minggu
mendapat jatah libur.
Di peraturan yang tertempel di pintu kulkas
itu tertulis, 'Bagi siapa saja yang
berhalangan mengerjakan tugas, harap
mencari ganti. Apabila melanggar
kesepakatan ini, yang bersangkutan akan di
kenakan sangsi dan jatah uang jajan hilang
selama 1 minggu."
"Nah lo, selama satu minggu kantong kering. Oh tidaaakkk!! Teriakku.
Aku berlari menuju lantai atas kekamar
adikku, berharap makhluk manis pendiam
itu masih dikamar nya. Ku ketuk pintu
kamarnya perlahan- lahan 'Tok tok tok' tak
ada jawaban dari dalam. Aku beranikan diri
masuk dan ternyata pintu tak terkunci.
"Vriska... " panggilku. Hening tak ada suara
"Vris, kamu dimana?" tetap tak ada
jawaban. Telah kucari di setiap sudut
ruangan tetap nihil.
"Yach." Hela ku.
Pupus sudah harapanku untuk berganti
tugas dengan adikku.
Kuhinggapi kamar sebelah, kulihat pintunya
tak tertutup. Aku langsung masuk ke kamar
yang bersih, rapi, nan wangi milik kakakku.
Kuning langsung terlihat begitu aku berada
di dalam. Maklum, kak Via memang pecinta
tokoh kartun bawah laut berbentuk busa,
Spongebob. Otomatis semuanya serba
kuning dan kotak.
"Kak, gantian tugas yuk" kataku tanpa
mukadimah.
"Emang tugas kamu apa hari ini?" kak Via
bertanya.
"Nyuci." Jawabku
"Hhmm, aku ada On Air, Na" Kata kakakku.
"Yach." Lenguhku, dan aku berlalu pergi.
(*)
Harapanku tinggal 1 kali ini. Mau tak mau
aku harus menemui penguasa rumah ini,
Bunda Eta. Fellingku, Bunda kalau tidak
sedang melihat gosip selebriti, ya pasti di
taman belakang bersama 'anak tiri' anggrek-
anggrek nya. Tapi dugaanku meleset, Bunda
sedang duduk di teras membaca tabloid.
"Bunda, aku ganti tugas ya." Rengek ku
langsung to the point.
Bunda menoleh ke arahku.
"Vena mau ada kepentingan apa sampai
harus ganti tugas?" Tanya Bunda.
"Nggak ada sih" Ujarku
"Lantas?"
"Bawa ke laundry aja ya, Bun." Aku
memberi solusi.
"Kamu ada tugas sekolah?" Tanya Bunda.
Aku
pun menggeleng perlahan.
"Ada PR?" Tanya bunda lagi.
Dan gelengan
kepala pun jawabanku.
"Ada janji sama temen, ya." Bunda mencoba
menebak. Tapi aku tetap menggeleng
kepala.
"Trus kenapa dong?" tanya Bunda pada
akhirnya.
Kutunjukan sepuluh jari tanganku ke arah
Bunda. Kupasang wajah se innocent
mungkin sambil berkata.
"Aku baru pakai kuteks, Bun. Kan sayang
nanti bisa ngelupas, warnanya bagus kan,
Bun..?" Kataku tanpa rasa berdosa sambil
mengerjap-kerjap kan mataku manja.
"Venaaa, kerjakan tugasmu sekarang!!"
0 Suara:
Posting Komentar