Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 14 Mei 2012

KUKU















Kupandangi jadwal tugas hari ini yang 
tertempel di pintu kulkas dengan seksama, 
berharap ada salah penulisan yang 
terjadi. Tapi tidak, tetap yang ada aku dapat 
tugas mencuci baju hari ini. Ku kucek-kucek 
mataku dengan tujuan agar lebih jelas 
melihat jadwal tugas itu, dan masih tetap 
tertera 'MENCUCI BAJU' yang sejajar dengan 
namaku, Vena. 

"Oh my God, gimana niih." Kutepuk jidatku 
sendiri. 

"Aku harus cari pengganti nih." Kataku 
kemudian. 

Kuputar otak mencari siapa 
gerangan penghuni rumah ini yang mau 
bertukar tugas denganku. 

(*) 

Namaku Vena, umur 16th. Aku masih 
mengenyam bangku sekolah tingkat 2 SMA. 
Aku anak ke-2 dari 3 bersaudara. Kakakku 
Via, penyiar radio dan masih nyambi kuliah. 
Adikku Vriska, cewek pendiam siswi kelas 3 
SMP. Tak lupa Bundaku Eta, Supermom 
dirumah ini. 
Sudah jadi kesepakatan bahwa setiap hari 
minggu akan ada pembagian tugas buat 
kami masing-masing anak Bunda untuk 
mengerjakan pekerjaan rumah. Karena 
pembantu dirumah kami setiap hari minggu 
mendapat jatah libur. 
Di peraturan yang tertempel di pintu kulkas 
itu tertulis, 'Bagi siapa saja yang 
berhalangan mengerjakan tugas, harap 
mencari ganti. Apabila melanggar 
kesepakatan ini, yang bersangkutan akan di 
kenakan sangsi dan jatah uang jajan hilang 
selama 1 minggu." 

"Nah lo, selama satu minggu kantong kering. Oh tidaaakkk!! Teriakku. 

Aku berlari menuju lantai atas kekamar 
adikku, berharap makhluk manis pendiam 
itu masih dikamar nya. Ku ketuk pintu 
kamarnya perlahan- lahan 'Tok tok tok' tak 
ada jawaban dari dalam. Aku beranikan diri 
masuk dan ternyata pintu tak terkunci. 

"Vriska... " panggilku. Hening tak ada suara 

"Vris, kamu dimana?" tetap tak ada 
jawaban. Telah kucari di setiap sudut 
ruangan tetap nihil. 

"Yach." Hela ku. 

Pupus sudah harapanku untuk berganti 
tugas dengan adikku. 
Kuhinggapi kamar sebelah, kulihat pintunya 
tak tertutup. Aku langsung masuk ke kamar 
yang bersih, rapi, nan wangi milik kakakku. 

Kuning langsung terlihat begitu aku berada 
di dalam. Maklum, kak Via memang pecinta 
tokoh kartun bawah laut berbentuk busa, 
Spongebob. Otomatis semuanya serba 
kuning dan kotak. 

"Kak, gantian tugas yuk" kataku tanpa 
mukadimah. 

"Emang tugas kamu apa hari ini?" kak Via 
bertanya. 

"Nyuci." Jawabku 

"Hhmm, aku ada On Air, Na" Kata kakakku. 

"Yach." Lenguhku, dan aku berlalu pergi. 

(*) 

Harapanku tinggal 1 kali ini. Mau tak mau 
aku harus menemui penguasa rumah ini, 
Bunda Eta. Fellingku, Bunda kalau tidak 
sedang melihat gosip selebriti, ya pasti di 
taman belakang bersama 'anak tiri' anggrek- 
anggrek nya. Tapi dugaanku meleset, Bunda 
sedang duduk di teras membaca tabloid. 

"Bunda, aku ganti tugas ya." Rengek ku 
langsung to the point. 

Bunda menoleh ke arahku. 

"Vena mau ada kepentingan apa sampai 
harus ganti tugas?" Tanya Bunda. 

"Nggak ada sih" Ujarku 

"Lantas?" 

"Bawa ke laundry aja ya, Bun." Aku 
memberi solusi. 

"Kamu ada tugas sekolah?" Tanya Bunda. 
Aku 
pun menggeleng perlahan. 

"Ada PR?" Tanya bunda lagi. 
Dan gelengan 
kepala pun jawabanku. 

"Ada janji sama temen, ya." Bunda mencoba 
menebak. Tapi aku tetap menggeleng 
kepala. 

"Trus kenapa dong?" tanya Bunda pada 
akhirnya. 

Kutunjukan sepuluh jari tanganku ke arah 
Bunda. Kupasang wajah se innocent 
mungkin sambil berkata. 

"Aku baru pakai kuteks, Bun. Kan sayang 
nanti bisa ngelupas, warnanya bagus kan, 
Bun..?" Kataku tanpa rasa berdosa sambil 
mengerjap-kerjap kan mataku manja. 

"Venaaa, kerjakan tugasmu sekarang!!"

0 Suara:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites